Pengadaan Sumber Daya Manusia
I. Pengadaan
Pengadaan adalah
proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, & induksi untuk
mendapatkan tenaga-kerja yang secara efektif & efisien mampu mendukung
tercapainya tujuan perusahaan. Pengadaan tenaga-kerja merupakan langkah utama
guna mencerminkan berhasil-tidaknya suatu perusahaan dalam mencapai
tujuannya.Jika tenaga-kerja yang diterima berkompeten, maka usaha untuk
mewujudkan tujuan relatif mudah. Sebaliknya bila tenaga-kerja yang diperoleh
kurang memenuhi persyaratan, maka akan sangat sulit bagi perusahaan untuk
mencapai ujuannya.
II. Kualitas Dan Kuantitas
Tenaga-kerja yang
cakap, mampu, dan trampil belum menjamin produktivitas kerja yang baik bila
moral kerja & kedisplinannya rendah. Mereka baru dapat dikatakan bermanfaat
serta mendukung terwujudnya tujuan perusahaan bila mereka berkeinginan tinggi
untuk menciptakan prestasi. Dan tenaga-kerja yang kurang mampu, tidak cakap,
& tidak trampil akan mengakibatkan pekerjaan tersebut tidak dapat selesai
tepat pada waktunya.
Kualitas dan kuantitas
para tenaga-kerja juga harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan agar
tujuan dapat tercapai secara efektif dan juga efisien. Penempatan tenagakerja
juga harus tepat sesuai dengan kemampuan & ketrampilan yang dimilikinya.
Sehingga gairah kerja dan kedisplinannya akan lebih baik dan efektif guna
menunjang terwujudnya tujuan organisasi/perusahaan.
Pendidikan
adalah proses pembentukan pribadi sosial manusia. Sedangkan pelatihan merupakan
proses pembentukan profesionalisme tentang suatu job di dalam diri manusia.
Pelatihan biasanya digandengkan dengan konsep pengembangan (development). Yang
disebut belakangan itu adalah proses penyiapan SDM untuk memengku job yang
lebih tinggi (besar, berat). Semua program pendidikan, pengajaran, pelatihan
dan pengembangan didasarkan pada anggapan dasar bahwa setiap orang bisa berubah
dan SDM bisa dibentuk.
Sasaran pelatihan meliputi :
1. bentukan
atau alih pengetahuan dan pengalaman (knowledge, understanding, experience) :
faktor tahu (termasuk keahlian, ketrampilan, kemahiran dll) tentang
job tertentu.
2. Penanaman
nilai-nilai atau alih budaya, pembentukan sikap dan perilaku : factor mau (komitmen,
kesanggupan, tanggung jawab, dll) melakukan job tertentu.
3. Pembentukan
kemampuan (diri, sarana dan lingkungan, capacity + ability = capability) :
factor mampu melakukan job tertentu.
III.
Penempatan
Penempatan (placement)
Informasi analisa jabatan digunakan untuk menempatkan para tenaga-kerja pada pekerjaan-pekerjaan yang yang sesuai dengan ketrampilannya agar mereka dapat bekerja secara efektif.
Informasi analisa jabatan digunakan untuk menempatkan para tenaga-kerja pada pekerjaan-pekerjaan yang yang sesuai dengan ketrampilannya agar mereka dapat bekerja secara efektif.
IV.
Perekrutan dan seleksi (requitment and selection)
Analisa jabatan memberikan informasi
tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat manusia yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan itu. Isi dari spesifikasi dijadikan dasar seleksi untuk
memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
Kompensasi (compensation) Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dll) orang yang akan menjabat jabatan itu, sehingga kita dapat menentukan gajinya.
Kompensasi (compensation) Informasi analisa jabatan memberikan pemahaman yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dll) orang yang akan menjabat jabatan itu, sehingga kita dapat menentukan gajinya.
Rekrutmen
adalah aktivitas-aktivitas organisasi yang mempengaruhi sejumlah dan berbagai
tipe pelamar yang melamar suatu pekerjaan dan apakah pelamar menerima pekerjaan
yang ditawarkan tersebut.
Untuk
memilih, menarik dan memperoleh tenaga kerja dari dalam dan dari luar
perusahaan, dipengaruhi oleh berbagai variabel adalah :
1.
Pengaruh kebijaksanaan
penarikan terhadap sikap dan tindakan para karyawan perusahaan.
2. Tingkat
spesialisasi yang diinginkan dari para karyawan.
3. Partisipasi
yang diinginkan dari para karyawan.
4. Diterimanya
prinsip senioritas.
5. Mobilitas
manajer dalam usaha memajukan perusahaan.
Tujuan dari rekrutmen
adalah :
Menyediakan
kelompok calon tenaga kerja yang cukup banyak agar manajer dapat memilih
karyawan yang mempunyai kualifikasi yang mereka perlukan. Sony secara konsisten
mencari insinyur berbakat terbaik pada umumnya, dan mencari orang untuk mengisi
lowongan khusus dalam organisasi.
V.
Perencanaan
Istilah-istilah
dalam perencanaan karier :
Karier adalah :
Seluruh pekerjaan (jabatan) yang
ditangani atau dipegang selama kehidupan kerja seseorang.
Jalur karier
adalah :
Pola pekerjaan-pekerjaan berurutan yang
membentuk karier seseorang.
Sasaran karier adalah :
Posisi diwaktu yang akan datang dimana
seseorang “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari kariernya.
Perencanaan karier adalah :
Proses melalui mana seseorang memilih
sasaran karier dan jalur ke sasaran tersebut.
Pengembangan karier adalah :
Peningkatan-peningkatan
pribadi yang dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karier.
Beberapa manfaat yang
diperoleh bila departemen personalia terlibat dalam perencanaan karier adalah :
- Mengembangkan karyawan yang dapat dipromosikan
- Menurunkan perputaran karyawan.
- Mengungkapkan potensi karyawan.
- Mendorong pertumbuhan
- Mengurangi penimbunan.
- Memuaskan kebutuhan karyawan.
- Membantu pelaksanaan rencana-rencana kegiatan yang telah disetujui.
Dalam prakteknya
departemen personalia mendorong perencanaan karier dengan 3 cara, yaitu :
1.
Pendidikan karier, contoh:
pidato pengarahan, edaran-edaran dan memorandum dari manajer puncak.
2. Informasi
pada perencanaan karier, contoh deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.
3. Konseling
karier.
Sumber Buku :
JOB ANALYSIS, Chapter II
REKRUITMENT and SELECTION, Chapter III
DEVELOPMENT, Chapter IV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar