PROPOSAL
LAPORAN
KULIAH KERJA PRAKTEK
TENTANG
Prosedur
Perekrutan Karyawan dan Pengelolaan Arsip Pada PT. Glory Industrial Semarang II
Diajukan sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan studi
Program Diploma III
Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang
Disusun
Oleh:
Nama : Isnaeni Adam Pambudi
NIM
: B.113.10.0019
PROGRAM DIPLOMA III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
2013
BAB I
LATAR BELAKANG KULIAH
KERJA PRAKTEK
1.1 Alasan Ketertarikan Terhadap Bidang atau
Obyek Kuliah Kerja Praktek
Pengelolaan Sumber Daya
Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam pencapaiaan tujuan. Umumnya
pimpinan perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan. Perusahaan
menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan modal dasar dalam proses
pembangunan perusahaan bahkan nasional, oleh karena itu kualitas SDM senantiasa
harus dikembangkan dan diarahkan agar tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Pada
perusahaan, salah satu usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas
adalah dengan melakukan perekrutan. Proses perekrutan itu sendiri diantaranya
penarikan, seleksi, penempatan, dan orientasi dengan tujuan memperoleh karyawan
yang kompeten sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dalam perekrutan calon
karyawan, perlu dilakukan sebaik mungkin guna memenuhi kebutuhan perusahaan
akan sumber daya manusia yang berkualitas yang kelak dapat mempengaruhi masa
depan suatu perusahaan.
Salah satu aktivitas dalam
pengelolaan SDM adalah rekrutmen karyawan. Menurut Gomes (2003:106) ”Rekrutmen
merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para pelamar untuk
dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi”
Adapun manfaat dari rekrutmen adalah memiliki fungsi
sebagai “the Right Man on The Right Place”,
dimana hal ini menjadi pegangan bagi para manajer dalam menempatkan tenaga
kerja yang ada di perusahaannya.
Selain proses rekrutmen, di dalam suatu perusahaan atau
organisasi terdapat fungsi dan tugas pokok, berdasarkan fungsi dan tugas pokok
tersebut, maka organisasi menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan kantor yang
harus dilaksanakan sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Salah satu
kegiatan kantor yang penting diantaranya adalah sistem kearsipan.
Kearsipan merupakan bagian pekerjaan organisasi atau
perusahaan yang penting. Arsip berisi informasi-informasi tertulis mengenai
keputusan keputusan maupun pikiran-pikiran yang harus tersedia apabila
sewaktu-waktu dibutuhkan, sehingga dapat ditemukan dengan cepat dan mudah.
Dengan dilaksanakannya pengelolaan kearsipan yang baik
berarti dapat mengatur, menyusun, serta, mengumpulkan arsip/warkat yang
terprogram. Penataan arsip merupakan salah satu aspek yang harus diterapkan
dalam pencapaian tujuan kantor guna menunjang peningkatan produtivitas dan
efisiensi kerja kantor.
Salah satu perusahaan
yang menerapkan prosedur perekrutan dan pengelolaan pengarsipan adalah PT.
Glory Industrial Semarang II. PT. Glory Industrial Semarang II merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang produksi garmen. Dalam menjalankan usahanya,
PT. Glory Industrial Semarang II membutuhkan banyak karyawan. Tidak hanya itu
saja, dokumen-dokumen surat-surat penting perusahaan dan semua data karyawan
baik yang baru direkrut, sedang bekerja, dan yang sudah keluar disimpan dalam
suatu sistem kearsipam.
Mengingat arti pentingnya
perekrutan dan pengarsipan data karyawan pada perusahaan, maka pada kesempatan
ini penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “Prosedur Perekrutan Karyawan dan Pengelolaan Arsip Pada PT. Glory
Industrial Semarang II”
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Praktek
1.2.1 Tujuan secara
umum adalah:
Untuk mengetahui
prosedur perekrutan karyawan dan pengelolaan arsip yang diterapkan oleh PT.
Glory Industrial Semarang II.
1.2.2 Tujuan secara
rinci adalah:
a. Untuk mengetahui secara jelas
tentang prosedur perekrutan karyawan dan pengelolaan arsip yang diterapkan PT.
Glory Industrial Semarang II.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang
terjadi saat perekrutan dan pengelolaan arsip di PT. Glory Industrial Semarang II.
c. Untuk mengetahui cara mengatasi
kendala-kendala saat perekrutan dan pengelolaan arsip di PT Glory Industrial
Semarang II.
1.3 Manfaat Kuliah Kerja Praktek dalam
Peningkatan Keterampilan
Kegunaan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagi
perusahaan, untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai proses
perekrutan karyawan dan pengelolaan arsip pada PT. Glory Industrial Semarang
II.
2.
Bagi penulis, untuk menambah
wawasan, pengetahuan, serta informasi yang berkaitan dengan perekrutan karyawan
dan pengelolalaan arsip. Selain itu sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan program studi D III Manajemen Perusahaan di Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Landasan
Teori Sesuai dengan Tujuan dan Pembahasan Kuliah Kerja Praktek
2.1.1 Pengertian
Sumber Daya Manusia
Pengertian
sumber daya manusia secara makro adalah semua manusia sebagai penduduk atau
warga negara suatu negara atau dalam batas wilayah tertentu yang sudah memasuki
usia angkatan kerja, baik yang sudah maupun memperoleh pekerjaan.
Sumber daya manusia dalam
arti mikro adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu
organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, pekerja, tenaga kerja,
dll.
2.1.2 Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia
merupakan konsep luas tentang filosofi, kebijakan, prosedur dan praktek yang
digunakan untuk mengelola individu atau manusia melalui organisasi.
Rachmawati (2008:3) memberikan definisi manajemen sumber
daya manusia sebagai berikut :
Manajemen
sumber daya manusia merupakan suatu
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai
berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat.
Selanjutnya, Yuniarsih dan Suwatno (2008:1)
mengemukakan bahwa “Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu
manajemen yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber
daya manusia dalam kegiatan suatu organisasi
“.
2.1.3 Pengertian Rekrutmen
Handoko
(2008:69) menyatakan bahwa “rekrutmen adalah proses pencarian dan pemikatan
para calon karyawan (pelamar yang mampu untuk melamar sebagai karyawan)”.
Menurut Mathis (2006:227)
memberikan batasan bahwa “perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah
calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi karyawan atau dapat juga
diartikan, penarikan (recruitment)
adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja
2.1.4 Tujuan-Tujuan
Rekrutmen
Tujuan
umum rekrutmen adalah menyediakan suatu calon karyawan yang memenuhi syarat
bagi perusahaan. Tujuan rekrutmen menurut Simamora (1997:214), adalah:
1. Untuk
memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai
kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon
pekerja yang dianggap memnuhi standar kualifikasi.
2. Tujuan
pasca pengangkatan (post-hiring goals)
adalah penghasilan karyawan –karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang
baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk
akal.
3. Upaya-upaya
perkerutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak,
dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif
terhadap perusahaan.
2.1.5 Tahap-Tahap Perekrutan
Tahap-Tahap Perekrutan menurut Handoko
(2001:89), adalah:
1. Penerimaan
Pendahuluan
Pada tahap ini calon pelamar dating
ke kantor personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi.
2. Tes-Tes
Penerimaan
Tes-tes penerimaan sangat berguna
untuk mendapatkan informasi yang relatif objektif tentang pelamar yang dapat
dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan para karyawan sekarang. Berbagai
tipe tes tersebut diantaranya:
a. Tes
Psikologis
b. Tes-Tes
Pengetahuan
c.
Performance
Test
3. Wawancara
Seleksi
Wawancara adalah
percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk mengevaluasikan hal dapat
diterimanya atau tidak seorang pelamar.
4. Pemeriksaan
Referensi
Referensi sangat
berguna untuk departemen personalia untuk mengetahui tentang karakter, latar
belakang, atau pengalaman kerja seorang pelamar.
5. Evaluasi
Medis
Evaluasi ini
mengharuskan pelamar menunjukkan informasi kesehatannya. Pemeriksaan bisa
dilakukan baik oleh dokter di luar perusahaan maupun tenaga medis perusahaan
sendiri.
6. Wawancara
Atasan Langsung
Pendapat dan
persetujuan penyelia harus diperhatikan untuk keputusan penerimaan final. Oleh
karena itu, perlu dilakukan wawancara atasan langsung.
7. Keputusan
Penerimaan
Keputusan penerimaan
menandai berakhirnya proses seleksi, para pelamar lain yang tidak terpilih
harus diberitahu.
2.1.6 Metode Perekrutan Karyawan
Berbagai metode yang dapat
digunakan untuk penarikan karyawan menurut Handoko (2001:74), adalah:
a. Walk – ins
Pelamar atau pencari
pekerjaan dating sendiri ke perusahaan dan kemudian mengisi blangko lamaran
yang telah disediakan.
b. Rekomendasi
Dari Karyawan (Employee Referrals)
Para karyawan
perusahaan sekarang bisa merekomendasikan pencari pekerjaan kepada departemen
personalia, namun perusahaan tetap harus berhati-hati dalam penggunaannya.
c. Pengiklanan
Pemasangan iklan
merupakan salah satu jalan perekrutan yang paling sering dan banyak digunakan.
Iklan dapat dipasang di berbagai tempat dan menggunakan berbagai media , baik
elektronik maupun cetak dengan mencantumkan spesifikasi jabatan.
d. Agen-Agen
Penempatan Tenaga Kerja
Penarikan SDM dapat
dilakukan melalui badan-badan penyalur dan penempatan tenaga kerja pemerintah
maupun swasta.
e. Lembaga-Lembaga
Pendidikan
Lembaga-lembaga
pendidikan terutama perguruan tinggi yang berkualitas baik kebanyakan dijadikan
media oleh suatu perkerutan untuk merekrut karyawan.
f. Organisasi-Organisasi Karyawan
Di negara-negara maju,
dimana serikat buruh cukup kuat, perusahaan dapat menarik karyawan dengan
ketrampilan-ketrampilan tertentu melalui organisasi karyawan.
g. Leasing
Untuk memenuhi
kebutuhan karyawan dalam jangka yang pendek, suatu organisasi dapat menyewa
tenaga kerja yang professional dan terampil kepada perusahaan penyewaan
karyawan.
h.
Nepotisme
Penarikan
anggota keluarga merupakan komponen program-program penarikan yang tak dapat
dielakkan dalam perusahaan.
i.
Asosiasi-Asosiasi
Profesional
Asosiasi
ini merupakan media untuk tenaga kerja atau karyawan atau calon karyawan bagi
perusahaan sesuai dengan profesi yang bersangkutan.
j.
Operasi-Operasi Militer
Banyak
personalia terlatih berasal dari dinas militer yang telah habis masa tugasnya
dan menjadi veteran.
k.
Open House
Orang-orang
di sekitar perusahaan diundang untuk mengunjungi dan melihat
fasilitas-fasilitas perusahaan. Orang-orang diharapkan tertarik untuk bekeja di
perusahaan.
2.1.7 Kendala-Kendala Perekrutan Karyawan
Menurut Handoko (2008:71), kendala-kendala yang dihadapi pada
perekrutan karyawan:
1. Kebijakan-kebijakan
organisasional
Diantara
kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasional penting yang akan mempengaruhi
rekrutmen adalah:
a. Kebijaksanaan
promosi
Kebijaksanaan promosi
dari dalam dimaksudkan untuk memberikan kepada karyawan sekarang kesempatan
pertama untuk mengisi lowongan-lowongan pekerjaan.
b. Kebijaksanaan
Kompensasi
Kendala umum yang
dihadapi pelaksana rekrutmen adalah besarnya kompensasi yang ditawarkan
organisasi yang akan mempengaruhi minat pencari kerja untuk menjadi pelamar
serius.
c. Kebijaksanaan
Status Karyawan
Banyak perusahaan
mempunyai kebijaksanaan penerimaan karyawan dengan status honorer, musiman,
atau sementara, atau part time.
d. Kebijaksanaan Penerimaan Tenaga Lokal
Perusahaan mungkin
mempunyai kebijaksanaan untuk menarik tenaga-tenaga local dimana perusahaan berlokasi
dan beroperasi.
2. Rencana-Rencana
Sumber Daya Manusia
Rencana sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor yang harus dipertimbangkan dalam proses
rekrutmen. Rencana ini membantu proses penarikan karena meringkas
kebutuhan-kebutuhan rekrutmen yang akan datang.
3. Kondisi
Pasar Tenaga Kerja
Pemahaman akan kondisi
pasar tenaga kerja memungkinkan manajemen dapat memperkirakan suplai tenaga
kerja yang tersedia untuk penarikan karyawan.
4. Kondisi-Kondisi
Lingkungan Eksternal
Kondisi-kondisi di luar
perusahaan sangat mempengaruhi rekrutmen. Di samping perubahan-perubahan dalam
pasar tenaga kerja, tingkat pengangguran, kondisi dan tingkat pertumbuhan
perekonomian, hukum perburuhan, proyeksi angkatan kerja oleh Departemen Tenaga
Kerja, kelangkaan tenaga kerja dengan keterampilan-keterampilan tertentu, dan
kegiatan rekrutmen para pesaing.
5. Persyaratan-Persyaratan
Jabatan
Persyaratan-persyaratan
setiap jabatan adalah salah satu kendala rekrutmen. Sebagai contoh, untuk
menarik tenaga-tenaga trampil adalah lebih sulit daripada tenaga-tenaga tidak
trampil.
6. Kebiasaan-Kebiasaan
Pelaksanaan Penarikan
Keberhasilan pelaksanaan rekrutmen
di masa lalu akan membentuk kebiasaan-kebiasaan. Memang hal ini dapat
menghilangkan keputusan-keputusan yang memakan waktu, tetapi bisa juga
meneruskan kesalahan-kesalahan atau menghindarkan alternative-alternatif yang
lebih efektif.
2.1.8 Pengertian Manajemen Perkantoran
Berikut ini adalah beberapa definisi
tentang manajemen perkantoran menurut para ahli:
Manajemen perkantoran menurut MC
Maryati dalam buku Manajemen Perkantoran Efektif (2008:6) yaitu:
Manajemen perkantoran adalah
penerapan fungsi-fungsi manajemen pada sarana dan daya kantor untuk mencapai
tujuan dan sarana yang ditetapkan, dengan cara memberdayakan pegawai dengan
sebaik-baiknya, menggunakan mesin dan perlengkapan dengan tepat, menggunakan
metode yang paling baik dan memberikan lingkungan yang kondusif.
Menurut George Terry sebagaimana
dikutip oleh Sukoco (2007:3), yaitu “perencanaan, pengendalian, dan
pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta penggerakan mereka yang
melaksanakannya agar mencapai tujuan tang telah ditetapkan.”
2.1.9 Pekerjaan-Pekerjaan Kantor
Dalam proses memulai, mengembangkan,
dan mengawasi kegiatan bisnis, manajer dan staff kantornya mengambil bagian
yang tidak sedikit dalam kegiatan kantor. Terdapat lima bidang kegiatan atau
pekerjaan perkantoran, yaitu:
1. Kegiatan
komunikasi
2. Kegiatan
kalkulasi
3. Pengelolaan
arsip penyusunan laporan
4. Penyusunan
laporan
5. Kegiatan
yang mengikuti prosedur rutin
2.1.10 Pengertian Arsip
Berdasarkan peraturan pemerintah No.
19 tahun 1961 ayat a dan b yang dikutip oleh Gie (2000) yang dimaksud arsip
adalah:
a. Pada
umumnya: wujud tulisan dalam bentuk corak teknis bagaimanapun juga dalam
keadaan tunggal, berkelompok maupun dalam kesatuan bentuk dan usaha
perencanaan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan kehidupan bangsa pada umumnya.
b. Khususnya:
kumpulan surat-surat atau bahan-bahan penolong lainnya dengan fungsi memastikan
suatu ingatan dalam administrasi negara yang dibuat secara physis dan yuridis
dengan perkembangan organisasi, yang disimpan dan dipelihara selama diperlukan.
2.1.11 Fungsi Arsip
Menurut Barthos (2003), fungsi arsip
dapat dibedakan menjadi beberapa fungsi menurut jenisnya, yaitu:
a. Arsip Dinamis, yaitu arsip yang
dipergunakan secara langsung di dalam perencanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi negara.
b. Arsip Statis, yaitu arsip yang tidak
dipergunakan secara langsung di dalam perencanaan, penyelenggaraan kehidupan
kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan
administrasi sehari-hari.
2.1.12 Prosedur Penyimpanan Arsip
Adapun
urutan-urutan penyimpanan atau prosedur penyimpanan arsip menurut Amsyah (2003)
adalah sebagai berikut:
a. Mengumpulkan
(collecting)
Yaitu
mengumpulkan surat dari berbagai tempat untuk disimpan.
b. Memeriksa
(inspecting)
Yaitu persiapan menyimpan warkat
atau arsip dengan cara memeriksa setiap lembaran warkat untuk memperoleh
kepastian atau ketentuan bahwa warkat-warkat yang bersangkutan memang sudah
siap atau pantas untuk disimpan.
c. Mengindeks
(indexing)
Yaitu pekerjaan menentukan nama
atau subjek apa atau kata tangkap lainnya dari warkat atau dokumen yang akan
disimpan.
d. Memberi
kode atau tanda (coding)
Memberi kode atau tanda ini
dilakukan dengan member tanda garis bawah atau lingkaran dengan warna mencolok
pada kata tangkap yang sudah ditentukan pada pekerjaan mengindeks.
e. Penunjuk
silang (cross reference)
Penyimpanan surat atau arsip
dilakukan di dua tempat karena ragu-ragu atau kurang jelas.
f. Menyortir
(sorting)
Menyortir adalah mengelompokkan
warkat-warkat untuk persiapan ke langkah terakhir yaitu penyimpanan.
g. Penyimpanan
(Placing)
Yaitu menempatkan dokumen sesuai
dengan system penyimpanan dan peralatan yang dipergunakan.
2.1.13 Sistem Pengindeksan
Arsip
Menurut Sukoco (2007:88), ada lima
macam sistem pengindeksan arsip yaitu:
a. Sistem
abjad (Alphabetical filling system)
b. Sistem
kronologis (Cronological filling system)
c. Sistem
Geografis (Geograpich filling system)
d. Sistem
subjek (subject filling system)
e. Sistem
nomor (Numeric filling system)
2.2
Profil
Perusahaan
2.2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Glory Industrial Semarang II yang
berlokasi di Kawasan Berikat Tanjung Emas Export Processing Zone Jalan Coaster
Blok B 25, 26, 27 Semarang ini merupakan salah satu anak cabang dari perusahaan
induk yang bernama Makalot Internasional yang berlokasi di Taipei. PT, Glory
Industrial Semarang II ini berdiri pada tanggal 24 Januari 2005 berdasarkan
akte pendirian Badan Hukum yang dikeluarkan oleh Kantor Notaris Ny. Elly
Ninaningsih, S.H. yang beralamat di Jalan Moch. Suyudi No. 15 Semarang dengan
No. Akte Pendirian 52 dan telah ditetapkan sebagai Badan Hukum oleh Departemen
Kehakiman dan HAM RI dalam Surat Ketetapan No C-18975 HT.01.01 TH 2003. Di
dalam perjalanan Badan Hukum tersebut PT. Glory juga mengalami perubahan sebagaimana
tertuang pada akte No. 300 yang dikeluarkan oleh notaries Drajat Darmadji, S.H.
yang beralamat di Jalan H. Samanhudi No. 18A.
PT. Glory Industrial Semarang II
adalah sebagai perusahaan penanaman modal asing dalam kegiatan operasionalnya
sebagai perusahaan garmen bertaraf internasional dan telah mendapat persetujuan
BKPM yang telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan No. 209/II/PMA/2004 dan
Nomor Kode Proyek 1810-33-15409. Dalam menjalankan operasionalnya, PT. Glory
Industrial Semarang II juga telah dilengkapi dengan ijin-ijin yang lain seperti
NPWP, PKP, TDP, Surat Ijin Industri, HO (Surat Ijin Gangguan Lingkungan), Surat
Ijin sebagai PDKB (Perusahaan Dalam Kawasan Berikat) dan ijin-ijin lainnya.
·
Bidang Usaha
PT. Glory Industrial Semarang II adalah
perusahaan yang bergerak di bidang garmen/ pakaian jadi yang mempunyai karyawan
kurang lebih 1300 pekerja yang telah menghasilkan pakaian jadi dengan berbagai
jenis untuk pria dan wanita untuk segala umur dan hasil produksinya telah
berhasil diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan
Canada
·
Visi dan Misi
Perusahaan
Visi : Menjadi pemasok pakaian kelas dunia
bagi pelanggan.
Misi : Menjalankan bisnis dengan menyediakan
pelayanan yang baik dan inovasi, untuk menciptakan nilai maksimal bagi
pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan pemasok.
2.2.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur
organisasi merupakan perwujudan dari setiap tugas yang ada dalam tiap-tiap
organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun strukur organisasi pada PT.
Glory Industrial Semarang dapat dilihat pada skema berikut ini :
2.2.3 Bagian, Sub Bagian, dan Aktivitasnya
Di bawah ini uraian
tugas masing-masing bagian sesuai struktur organisasi PT. Glory Industrial
Semarang II terdiri dari:
1. Direktur
Direktur mempunyai tugas antara lain:
a. Memimpin
seluruh aparat bawahannya secara langsung maupun melalui Senior Factory
Manager.
b. Melaksanakan
pembinaan administrasi, organisasi, kepegawaian, dan tata laksana seluruh
unsure dalam lingkungan perusahaan serta mengkoordinasi dan mengendalikan
kegiatan-kegiatan di bidang produksi, perencanaan, distribusi, dan peralatan
teknik serta pelayanan kepada pelanggan.
2. Factory
Manager
Mempunyai tugas
bertanggung jawab terhadap manajer-manajer yang ada di bawahnya. Setiap
departemen dipimpin oleh manajer dan dibantu oleh chief supervisor dan
supervisor.
Departemen-departemen yang ada di
perusahaan dibagi atas:
a. Departemen
Personalia dan Umum
Tugas-tugas departemen personalia dan umum
antara lain:
·
Melakukan perekrutan
dan seleksi
·
Menempatkan sumber daya
sesuai dengan keahliannya
·
Menyiapkan/
melaksanakan program-program training SDM
·
Mengatur pelaksanaan
masalah tata usaha personalia/ kepegawaian dan pembayaran gaji/ upah.
·
Bersama-sama dengan
manajemen membuat peraturan perusahaan
·
Melakukan evaluasi SDM
untuk kenaikan jenjang karir / mutasi
b. Departemen
Produksi
Tugas-tugas departemen produksi antara
lain:
·
Membuat perencanaan
produksi dari bagian cutting, sewing, finishing
·
Mengatur jadwal kerja masing-masing
departemen dari gudang fabric, accessories, cutting, sewing, finishing, dan
quality control.
·
Memberikan training SDM
di departemen unit produksi sehingga SDM yang ada di dalam departemen produksi
tersebut secara teknis mampu melaksanakan tugasnya.
c. Departemen
Keuangan dan Accounting
Tugas-tugas departemen keuangan dan
accounting antara lain:
·
Bertanggung jawab untuk
mengurus keuangan dan akuntansi dari hasil kegiatan operasional perusahaan.
·
Melakukan kegiatan
giralisasi melalui bank
·
Melakukan pencatatan
data atau dokumen perusahaan
·
Mengatur aktivitas
keuangan kas keluar dan masuk
·
Melakukan pencatatan
piutang
·
Melakukan pembayaran
·
Mengurus kegiatan pajak
d. Departemen
Ekspor Impor
Tugas departemen ekspor impor antara lain:
·
Melakukan ekspor barabg
yang sudah jadi untuk dikirim ke negara Amerika Serikat dan Eropa.
·
Mengimpor bahan yang
akan diproduksi sesuai dengan pesanan buyer
BAB III
DATA DAN PENGUMPULAN
DATA
2.3
Metode
Pengumpulan Data
Proses
pengumpulan data yang diperlukan dalam pembahasan ini adalah:
1. Studi
Kepustakaan (Library Research)
Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder dari perusahaan,
landasan teori dan informasi yang
berkaitan dengan penelitian ini dengan cara dokumentasi. Studi dilakukan antara
lain dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur–literatur, bahan
kuliah, dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungannya dengan objek
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai
masalah yang sedang dibahas.
2. Studi
Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang
diperlukan dengan cara melakukan pengamatan langsung pada perusahaan yang
bersangkutan, yaitu Bagian HRD Personalia PT. Glory Industrial Semarang.
3. Wawancara
Metode ini dilakukan penulis melalui wawancara
kepada pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam
penyusunan Laporan Kuliah Kerja Praktek.
3.2
Jenis
Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam
pembahasan ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data yang bukan
dalam bentuk angka-angka tau tidak dapat dihitung, dan diperoleh dari hasil
wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan dalam perusahaan serta
informasi yang diperoleh dari pihak lain yang berkaitan dengan masalh yang
diteliti.
3.3
Sumber
Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian
ini terdiri dari dua macam yaitu data primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Data primer adalah data
yang diperoleh penulis melalui observasi atau pengamatan langsung dari
perusahaan, baik itu melalui observasi, kuesioner dan wawancarasecara langsung
dengan pimpinan dan staf perusahaan sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian
ini.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan
data yang diperoleh tidak langsung, yaitu data tersebut diperoleh penulis dari
dokumen–dokumen perusahaan dan buku–buku literatur yang memberikan informasi
tentang proses rekrutmen dan seleksi
serta kinerja karyawan.
BAB
IV
PEMBAHASAN
KKP
4.1 Bidang
Pekerjaan yang Dilakukan dalam KKP
Dalam
pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan di bagian administrasi HRD
Personalia. Pada bidang ini pekerjaan yang dilakukan meliputi rekrutmen
karyawan, memantau absensi karyawan, pembuatan kontrak kerja karyawan, dan
pengarsipan data-data karyawan PT. Glory Industrial Semarang II. Kegiatan kerja
praktek dilakukan selama dua bulan.
Selama penulis melaksanakan
kerja praktek di PT. Glory Industrial Semarang mulai tanggal 16 Januari sampai
dengan 15 Maret 2013, penulis melakukan analisis pelaksanaan rekrutmen dan
sistem pengarsipan data karyawan pada PT. Glory Industrial Semarang II.
Adapun kegiatan yang
dilakukan penulis mulai awal kegiatan sampai akhir kegiatan di PT. Glory
Industrial Semarang adalah:
1. Mengambil
data lembur dan absen pagi karyawan
2. Membantu
meng-update isian pembaruan data
karyawan tahun 2013
3. Mengarsip
surat keputusan karyawan tetap, kontrak kerja karyawan, fotokopi kartu nayaka
dan jamsostek
4. Membuat
laporan penerimaan dan pemberhentian karyawan
5. Membuat
laporan izin tidak hadir
6. Membantu
membuat ID Card untuk karyawan baru
4.1.1 Prosedur Perekrutan Karyawan PT Glory
Industrial Semarang II
PT. Glory Industrial Semarang II
dalam melakukan perekrutan karyawan, memerlukan proses. Proses perekrutan
karyawan yang diterapkan PT. Glory Industrial Semarang adalah sebagai berikut:
1. Permintaan
Tenaga Kerja
Apabila terjadi kekurangan tenaga kerja di suatu
departemen, maka administrasi dari departemen yang bersangkutan harus mengisi
dan mengajukan form permintaan tenaga
kerja atau MPR (Man Power Request)
yang disetujui oleh factory manager ke
departemen HRD. Kemudian staff HRD menyipakan uraian pekerjaan dan
syarat-syarat tenaga kerja yang akan mengisi pekerjaan yang kosong untuk
kemudian melakukan proses perekrutan.
Permintaan kebutuhan tenaga kerja di PT. Glory Industrial Semarang II terjadi
karena adanya pemecatan, kematian, resign,
dan habis kontrak.
2. Mencari
Calon Tenaga Kerja
Dalam proses rekrutmen, departemen HRD mencari calon
tenaga kerja dengan berpedoman pada uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan
yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini manager departemen yang
membutuhkan karyawan juga dapat memberikan saran mengenai criteria karyawan
yang dibutuhkannya.
3. Proses
Seleksi Calon Karyawan
Departemen HRD mulai menyeleksi surat lamaran yang
masuk. Jika ada yang memenuhi syarat, kandidat akan dihubungi melalui telepon
mengenai waktu dan tempat untuk dilakukan tes dan wawancara.
4. Pengisian
Balngko Lamaran dan Wawancara
Setelah calon karyawan memenuhi panggilannya untuk
dating ke perusahaan, staff HRD meminta karyawan untuk mengisi formulir lamaran
dan selanjutnya dilakukan wawancara.
5. Pemeriksaan
Referensi
Staff HRD akan melakukan pemeriksaan referensi
dengan menyelidiki latar belakang karyawan, karakteristik karyawan, dan
mengidentifikasi calon pelamar yang bersemangat dalam bekerja.
6. Tes-Tes
Penerimaan
Untuk calon karyawan yang melamar sebagai staff,
akan dilakukan beberapa tes seperti tes computer dan Bahasa Inggris, sedangkan
untuk calon karyawan yang melamar sebagai operator akan di tes kemampuannya
dalam mengaplikasikan mesin, seperti tes menjahit.
7. Keputusan
Penerimaan
Staff HRD akan memberitahukan hasil keputusan
penerimaan kepada calon karyawan yang ditetapkan lolos tes dengan cara
menghubungi lewat telepon (untuk staff) dan diberitahu secara langsung (untuk
operator)
8. Evaluasi
Masa Percobaan
Setelah diterima, karyawan harus mengikuti masa
percobaan (training) selama 3 bulan. Apabila memenuhi standar kompetensi maka
akan dilakukan pengangkatan kontrak dan sebaliknya.
4.1.2 Penyimpanan Arsip PT. Glory Industrial
Semarang II
Dalam melakukan penyimpanan arsip,
PT Glory Industrial Semarang II melewati urutan-urutan penyimpanan atau
prosedur penyimpanan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan
(Collecting)
Tahap awal yang dilakukan sebelum
menyimpan arsip yaitu mengumpulkan dokumen-dokumen serta surat-surat penting.
Adapun arsip-arsip yang terdapat pada Human
Resource Department PT Glory Industrial Semarang II adalah sebagai berikut:
1. Dokumen-dokumen
karyawan
·
Surat Lamaran
·
Daftar Riwayat Hidup
·
Fotocopy
sertifikat-sertifikat milik karyawan
·
Fotocopy Kartu Keluarga
·
Fotocopy SKCK
·
Foto
·
Fotocopy Ijazah
·
Fotocopy Jamsostek,
Nayaka, dan KTP
·
Dan lain-lain
2. Surat-Surat
·
Surat Kontrak Kerja
·
Surat Masuk – Surat
Keluar
·
Surat Pengunduran Diri
·
Surat Dokter
·
Surat Ijin
·
Surat Keterangan Cuti
Hamil
·
Surat Ijin Keluar
Kantor
3. Absensi
Karyawan
4. Daftar
Aset Perusahaan
5. Form
Cuti Karyawan
2. Memeriksa
(Inspecting)
Setelah arsip-arsip dikumpulkan,
selanjutnya dilakukan pemeriksaan ulang setiap lembaran dokumen atau surat
untuk memastikan apakah arsip-arsip tersebut sudah siap atau sudah pantas untuk
disimpan.
3. Mengindeks
(Indexing)
Tahap
selanjutnya yaitu mengindeks dokumen-dokumen atau surat yang telah diperiksa.
Misalnya memisahkan antara surat ijin cuti tahunan, cuti menikah, dan cuti
melahirkan.
4. Memberi
kode (Coding)
Kode biasanya dibuat dan
ditempelkan pada business file untuk memudahkan pengarsipan. Contoh:
·
Surat-surat cuti
tahunan diberi kode CT dengan menggunakan huruf berwarna hitam tebal.
·
Surat-surat cuti
melahirkan diberi kode CM dengan menggunakan huruf berwarna hitam tebal
5. Menyortir
(Sorting)
Setelah business file ditempelkan kode, surat-surat maupun dokumen-dokumen
diurutkan menurut abjad maupun nomor.
6. Penyimpanan
(Placing)
Tahap terakhir ini adalah tahapan
terpenting karena menentukan apakah arsip akan mudah ditemukan kembali atau
tidak. Sistem penyimpanan arsip pada Human
Resources Department (HRD) PT. Glory Industrial Semarang II menggunakan dua sistem, yaitu:
1. Sistem
abjad
2. Sistem
numerik
apakah aman apabila menyimpan arsip hanya dalam jenis file atau soft copy? Cara Membuat Website
BalasHapus